Laman

WELCOME

Selasa, 27 Desember 2011

Korupsi Bangsa ini di mulai dari Mahasiswa... (sumber : anakUI.com)


Kebanyakan tulisan, mencari akar masalah di lembaga pemerintahan

Buat saya korupsi di bangsa ini pertama kali masalahnya ada di Mahasiswa !

Saya masih mahasiswa, dan saya melihat itu semua, dari budaya:

1. Nyontek
2. Titip Absen
3. Buat LPJ
4. Eksistensi Kegiatan

Omongannya tinggi, bela rakyat, padahal masih nyontek, titip absen, buat LPJ tipu sana sini bahkan ga tanggung-tanggung menghabiskan uang jutaan untuk eksistensi kegiatan tertentu. Padahal urgentsitas terhadap kegiatan tersebut hampir mendekati NOL.

Seharusnya mahasiswa ditanya, apakah sudah benar-benar 4 perkara di atas terlepas.

Saya sarankan media tidak berfokus kepada pejabat, tapi para mahasiswa. Agar rakyat tidak dibodoh-bodohi oleh kelakuan para mahasiswa yang ngakunya bela rakyat, padahal duit bulanan masih minta minta emak, sekalinya dapet beasiswa langsung beli gadget. Upss…:D

Pas udah jadi pejabat ujug ujug lebih sibuk nimbun harta. Silahkan liat sejarah, apa yang terjadi kepada mahasiwa yang menuntut kemerdekaan, tritura, reformasi, bahkan baru baru ini revolusi. Mereka lupa saat sudah menjadi pejabat (pengatur hajat hidup banyak orang).

Saya mahasiswa, dan saya sadar betul korupsi itu mengakar dari diri sendiri. Mulai dari segan untuk MENCEGAH teman yang nyontek, titip absen dsb.

Kemudian, Saya membayangkan saat saya jadi pejabat, dan melihat teman saya korupsi, dan saya tidak mencegahnya, karena takut hubungan pertemanan rusak. Itulah akar korupsi menurut saya pribadi.

Karena orang jujur itu tidak cukup. Dia harus jadi orang RESE bagi orang jahat. Maksudnya seperti yang dilakukan Ibu Siami, yang melaporkan tindakan kecurangan di sekolah anaknya.

Saya dan teman-teman saya bukan korupsi harta. Saya bisa taro Handphone, Uang , Tas, di dalam lab, himpunan, dan bisa pinjem motor, bahkan PIN ATM sekalipun juga bisa dikasih.

Tapi kalo sudah masalah nilai dan absensi, kelakuan mahasiswa seperti tidak punya TUHAN. Contek sana sini, titip absen sana sini. Mahasiswa mana yang PERNAH lapor kalo ke dosen kalo ada pencontek di kelasnya ? Kalo ga dibilang tuh si pelapor, tukang jilat, sok suci, dsb. Anda lihat kan dimana akar korupsinya ?

Ya, bangsa ini masih banyak kok orang jujur. Tetapi sedikit sekali yang RESE. Mahasiswa lebih mudah protes ke pejabat (yang belum tentu benar kalo pejabat itu korupsi atau tidak), padahal temannya yang nyontek dan titip absen dinasihati pun tidak.

Sumber: http://nocual.wordpress.com/2011/08/21/tulisan-bebas-mahasiswa-akar-korupsi-siapa-yang-bilang

Sekilas setelah baca artikel di atas pertama kali,,, wow, ada juga yang berani menceritakan kehidupan akademis mahasiswa saat ini… kalau seandainya penulis artikel di atas benar masih kuliah, (penulis artikel ini tidak diketahui identitasnya-sepertinya memang disembunyikan) dia memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk dibenci sama teman-temannya.

Sejujurnya di kampus-kampus manapun saya pikir artikel di atas berlaku. Kalau kita setuju opini di atas(red-dibenci setelah melapor) ya itulah harga yang harus dibayar orang yang mau menegakkan kebenaran, tinggal siapa yang mau bayar harga itu ? Sistem sosial pergaulan mahasiswa(ataukah masyarakat juga ?) saat ini seolah “membenarkan” perilaku tersebut (mungkin ini bsa jadi riset mahasiswa sosiologi)

Lebih miris lagi whistle blower, istilah orang yang menyuarakan satu kasus(dalam hal ini korupsi) saat ini juga dihukum, terlepas dari orang yang bersangkutan juga punya kesalahan, tapi ujung-ujungnya yang dihukum ya cuma beberapa orang saja yang terbukti kuat atau apesnya cuma si pelapor. Apakah ini menjadi preseden yang baik ? sepertinya tidak, yang melapor kasus korupsi bisa jadi akan semakin malas/berkurang kecuali dia benar-benar bersih.

Pertanyaannya masih adakah yang benar-benar bersih saat ini ? jawabannya masih ada,, kan sudah diajarin pelajaran agama setidaknya 12 tahun di sekolah formal(buat yang studi sampai SMA),, mau bersuara? jawabannya belum tentu.

Demikian pula bersih dari mencontek/setidaknya sudah berhenti mencontek/titip absen (konteksnya masih kuliah) juga masih ada,, cuma jumlahnya tidak banyak. Lalu poin akhirnya adalah, maukah kita memperbanyak jumlah yang yang saat ini tidak banyak itu?

Kamis, 22 Desember 2011

UP TO DATE! Sebuah Pencerdasan : Quo Vadis PILDIR PNJ 2012-2016, Mengenal Lebih Dekat. (Bagian 2 - End) Oleh : Fadly Alwahdy (Alumni AK PNJ 2008)


Pada tahun 2011 ini setidaknya 3 dari 6 politeknik negeri tertua di Indonesia sedang melangsungkan pemilihan direktur. Politeknik Negeri Medan (Polmed) dipertengahan tahun ini menempatkan Syahruddin,S.T.,M.T. sebagai Direktur Polmed yang baru. Pada November 2011 lalu, Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) juga kembali memilih RD. Kusumanto,S.T.,M.M. sebagai Direktur Polsri untuk periode yang kedua kalinya. Satu politeknik lainnya yang sedang melangsungkan regenerasi pimpinan kampus adalah kampus perjuangan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).
Seperti yang telah penulis paparkan dalam tulisan sebelumnya 29/11/2011, “Sebuah Pencerdasan : Quo Vadis PILDIR PNJ 2012-2016, Mengenal Lebih Dekat” (Bagian 1). Setelah terpilih 6 bakal calon direktur PNJ dari tahap penjaringan, pada tanggal 30 November 2011 Drs.Elwas Amran,S.H. selaku ketua Panitia Pemilihan Direktur (PPD) memberikan informasi bahwa telah terpilih 3 calon direktur yaitu Abdillah,S.E.,M.Si. (AN); Drs.Agus Setiawan,M.Kom. (TE) dan Kusumo Dradjad Sutjahjo,S.T.,M.Si. (TS) dalam sidang pleno senat tertutup.
Selanjutnya, hari Kamis 15 Desember 2011 jam 13.00 di Gedung Serba Guna, ada dialog terbuka dengan ketiga calon direktur tersebut. Namun dalam kesempatan yang baik ini, hanya dua calon direktur yang memenuhi undangan untuk hadir, yaitu Pak Agus dan Pak Abdillah. Adapun Pak Kusumo berhalangan hadir karena dalam kondisi yang kurang sehat. Dalam dialog terbuka tersebut kedua calon direktur yang hadir sepakat menandatangani Tujuh Harapan Mahasiswa PNJ yang isinya sebagai berikut :
Revitalisasi pelaksanaan sistem pendidikan politeknik dan melaksanakan peningkatan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler.
Peningkatan dan perbaikan seluruh fasilitas akademis dan non-akademis.
Transparansi dana kemahasiswaan, kompensasi, dan simpanan wajib koperasi mahasiswa.
Peningkatan segala bentuk kerja sama dengan industri ataupun instansi pemerintahan.
Pertegas dan perjelas status PNJ.
Penyelenggaraan KPSPP oleh mahasiswa dan penyaluran beasiswa yang berkeadilan.
Reformasi birokrasi.
Hari penentuan pun tiba. Kemarin hari Selasa, 20 Desember 2011 bertempat di aula gedung direktorat lantai 3 dilaksanakan sidang pleno senat tertutup dengan agenda pemilihan direktur PNJ periode 2012-2016 sejak pukul 09.00 bersamaan disaat para mahasiswa sibuk dengan Ujian Akhir Semester (UAS). Perlu diketahui total ada 47 suara dengan komposisi 30 suara senat (65%) dan 17 suara perwakilan mendikbud (35%). Kurang lebih pada pukul 15.00 akhirnya diketahui hasil perhitungan suara yaitu sebagai berikut : Abdillah,S.E.,M.Si. menang telak dengan memperoleh 30 suara (63,83%), Drs.Agus Setiawan,M.Kom. memperoleh 9 suara (19,15%) dan Kusumo Dradjat Sutjahjo,S.T.,M.Si. memperoleh 7 suara (14,89%) dan 1 suara (2,13%) abstain.

Banyak yang tak mengira Pak Abdillah unggul dalam pemilihan direktur kali ini, mengingat ada kandidat lain yang patut diperhitungkan yaitu Pak Agus yang kini menjabat Pudir III bidang Kemahasiswaan yang dianggap lebih familiar dengan internal civitas akademika bahkan eksternal kampus.
Sebelum tulisan ini dipublikasikan, sejujurnya penulis memprediksi bahwa Pak Abdillah memang kandidat terkuat dalam pemilihan direktur PNJ saat ini. Analisa penulis, dari segi pengalaman dan peta politik, beliau memiliki beberapa keunggulan dari kedua rivalnya. Pada tahun 2007 lalu, beliau masuk nominasi tiga calon direktur PNJ 2008-2012 bersama Prof.Dr.Ir.Johny Wahyuadi Mudaryoto,DEA. yang kemudian terpilih menjadi direktur saat ini dan Ir.Heddy Rohandi Agah,M.Eng. sang calon incumbent. Walau pada saat itu Pak Abdillah hanya berhasil diposisi ke-3, namun itu menjadi bekal pengalaman sangat berharga dalam menyiapkan strategi dan langkah yang taktis dalam kancah pemilihan direktur PNJ kedua kalinya ini. Dari segi peta kekuatan politik di kalangan para senat pun ada nilai unggul tersendiri. Kita ketahui Pak Abdillah dosen dari jurusan Administrasi Niaga (AN) yang notabene memiliki hubungan emosional dengan jurusan Akuntansi (AK) sebab pada mulanya AK-AN itu berada dalam satu jurusan Tata Niaga sejak 1986 sampai 1992. Jika ditelaah lebih lanjut, dari total 30 anggota senat, ada 10 orang yang merupakan dosen AK-AN yaitu Pudir I, Pudir II, Kajur AK, Kajur AN, 4 orang perwakilan AK dan 2 orang perwakilan AN. Artinya minimal sudah 1/3 total suara senat telah dikuasai tim solid Tata Niaga pendukung Pak Abdillah. Ditambah 3 suara anggota senat lainnya yang memilih untuk bergabung mendukung Pak Abdillah. Belum lagi ditambah 17 suara perwakilan kemendikbud yang jika dilihat dari hasil perhitungan suara semakin menegaskan kemenangan Pak Abdillah. Kalaupun suara perwakilan kemendikbud tidak ada dalam peraturan dan sepenuhnya hak anggota senat, maka Pak Abdillah tetap menang. Tak dapat diragukan lagi, dengan meraih 30 suara dari total 47 suara (63,83%) atau lebih dari 50% sudah memastikan langkah Pak Abdillah menduduki kursi Direktur PNJ periode 2012-2016.
Dengan diumumkannya Abdillah,S.E.,M.Si. sebagai direktur PNJ terpilih, tentu telah mematahkan “rezim Insinyur” sebagai pimpinan PNJ. Sejarah mencatat selama ini PNJ dipimpin oleh direktur dengan berlatar belakang pendidikan teknik. Sebut saja empat direktur PNJ terakhir yakni Dr.Ir.Bagio Budihardjo,M.Sc. (Teknik Komputer-FTUI), Drs.Jusafwar,S.T. (Teknik Mesin-PNJ), Ir.Heddy Rohandi Agah,M.Eng. (Teknik Sipil-FTUI) dan Prof.Dr.Ir.Johny Wahyuadi Mudaryoto,DEA. (Teknik Metalurgi-FTUI). Seolah-olah politeknik hanya identik dengan bidang teknik, padahal di dalamnya juga ada program studi non-teknik. Masyarakat pun sering menilai politeknik itu sekolah teknik, padahal definisi politeknik itu sendiri adalah sekolah tinggi kejuruan. Pak Abdillah menjadi direktur kedua yang berasal dari internal PNJ setelah Drs.Jusafwar,S.T. dari jurusan Teknik Mesin. Namun beliau mungkin direktur PNJ terpilih pertama dan satu-satunya direktur dengan latar belakang non-teknik di politeknik umum seluruh Indonesia dalam naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Tidak seperti dua kandidat lainnya, agak sulit untuk menemukan biodata direktur PNJ terpilih ini. Berikut sedikit kilas balik untuk mengenalnya. Abdillah,S.E.,M.Si. Mantan ketua jurusan Administrasi Niaga ini lahir pada tanggal 9 Maret 1959. Meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada 11 November 1987 dari Jurusan Ekonomi/Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember (FE UNEJ) dan gelar Magister Sains (M.Si.) pada 4 Januari 2007 dari Program Administrasi dan Kebijakan Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Sejak tahun 1989 beliau tercatat sebagai dosen tetap pada jurusan Administrasi Niaga PNJ pengampu mata kuliah Matematika Keuangan dan Statistik. Menurut sebagian besar mahasiswa yang diajarnya, beliau adalah sosok bapak yang penyabar, pengertian, baik dan menyenangkan. Beliau pun terbuka kepada anak didiknya dengan sering bercerita tentang diri dan keluarganya di kelas.
Berikut ini beberapa kutipan pesan singkat dari anak didiknya baik yang masih kuliah maupun sudah alumni dari jurusan Administrasi Niaga yang menggambarkan sosok beliau :
“Hmm.. Pak Abdillah itu, sabar ngadepin mahasiswa yg gak ngerti2, humoris bgd, pengertian bgd, baik, hobinya cerita tentang dirinya dan keluarganya, menyenangkan deh. Kalo marahin gak mencak2, masih keliatan sabarnya.” (NU – angkatan 2009)
“Pak Abdillah orangnya seneng cerita, seneng bercanda, seru orangnya easy going, gak kaku. Kalo gak salah dulu juga pernah jadi Kajur AN deh. Orangnya gak akademik2 bgd, soalnya ngertiin orang2 yg suka ‘bolos’ gara2 kegiatan kampus. Orangnya juga enak untuk diajak curhat, kebetulan dia Pembimbing Akademik gw juga dulu.” (MR – angkatan 2008)
“… Beliau sosok yang bijaksana, religius, ramah, dan mau menerima masukan.” (FI – angkatan 2010)
Ada juga yang berisi harapan kepada direktur PNJ terpilih, berikut kutipannya :
“Subhanallah direktur PNJ pertama dari jurusan Administrasi Niaga. Beliau unik, lucu, tenang, dan punya pengalaman menjadi Kajur AN itu juga yang mengantarkan beliau terpilih menjadi Direktur PNJ 2012-2016. Semoga bisa menghadirkan ruh politeknik yang semakin lama semakin pudar (dicipline, study oriented, sopan santun) tanpa mengabaikan perkembangan teknologi dan dunia pendidikan yang up to date. Dan semoga dapat menjalankan amanahnya dgn baik sampai akhir periode.” (ASA – angkatan 2008)

Semoga direktur terpilih akan selalu mengingat dan konsisten memperjuangkan nilai-nilai politeknik. PNJ sebagai salah satu politeknik negeri tertua dan terbesar di Indonesia, tetap menjadi kampus yang otonom dan memiliki identitas yang jelas. Sesuai dengan sifat pendidikan politeknik, memberikan keterampilan intelektual dan skill secara proporsional disamping menekankan keterampilan mental, sebagai multi-discipline school yang menyelenggarakan pendidikan profesional dalam sejumlah bidang pengetahuan I keahlian khusus dengan bobot, jangkauan dan ruang lingkup yang luas tidak sebatas sampai Diploma IV, namun juga bisa menjadi pelopor program pascasarjana terapan bertahap dengan Sp-1 (setara magister) dan Sp-2 (setara doktor) seperti di negara maju Jerman, Swiss dan Belanda. PNJ dapat mengembangkan kemampuannya bermitra kerja kelembagaan (link) dengan dunia usaha dan industri secara saling menguntungkan dan sinergi sehingga politeknik selalu relevan (match) dengan dunia kerja. PNJ juga mampu mengamalkan wawasan kewirausahaan (entrepreneurship). Satu hal lagi yang terpenting, PNJ tetap menjadi kampus rakyat yang terbuka untuk semua anak bangsa.

Sesuai dengan judul tulisan ini, quo vadis yang bermakna “mau dibawa kemana”. Semoga sang nahkoda baru ini dapat membawa bahtera PNJ ke pulau tujuan bersama, kemajuan kampus tercinta. Selamat menjalankan amanah Pak Abdillah, tetaplah menjadi Pak Abdillah yang selama ini dikenal. Kita nanti ide cemerlang dan kerja nyata teamwork pimpinan PNJ yang baru mulai 2012. You will never walk alone, Sir…

Fadly Alwahdy
Alumni, Akuntansi Angkatan 2008
dan Pemerhati Politeknik


Foto : ketiga calon Direktur PNJ, Pak Kusumo (Kiri Kacamata), Pak Abdillah (Berdiri) dan Pak Agus (Kanan)
Narasumber : beberapa mahasiswa dan alumni jurusan AN PNJ
Referensi : rahasia, terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan

Kamis, 15 Desember 2011

Adab Twitter by Salim A. Fillah


Subhaanallah… malam kemarin hingga pagi ini ustadz Salim A. Fillah berbagi Adab Twitter yang sangat bermanfaat. Meskipun judulnya #adabtwitter, kultwit tersebut berisi prinsip-prinsip yang juga berlaku di facebook dan media sosial lainnya. Langsung saja kita simak :

1. Tak congkak kalau difollow, tak kecewa jika di-unfollow, tetap berkebajikan ketika di-block, bersyukur saat kebaikan di-RT.

2. Mericau yang baik : benar isi, indah cara, tepat waktu, bermanfaat, & berpahala. Atau DIAM menyimak, ambil ‘ibrah terbaiknya.

3. Hindari dusta meski sedang bercanda. Hindari debat-perbantahan yang tak lahirkan amal, meski berada di pihak nan benar.

4. Memaafkan khilaf-khilaf sesama, menyuruh senantiasa pada yang baik adanya, mengabaikan yang jahil nan tak berharga.

5. Me-RT hanya nan jelas benar, baik, & bergunanya; sebab cukuplah disebut dusta dia yang katakan segala nan didengarnya.

6. Benci & permusuhan pada orang atau pihak tak boleh hingga lunturkan akhlaq mulia, kesantunan kata, & sikap adil kita.

7. Semua tweeps itu Guru, apapun tweetnya. Bukan sebab mereka pasti bijak. Tapi kitalah yang selalu belajar tuk jadi bestari.

8. Menista & merendahkan pribadi Tweep lain tidaklah menjatuhkannya. Itu hanya menunjukkan kerdil & hinanya diri kita.

9. Menjadi kritis tak sama dengan bersinis ria. Tak bisa bedakan keduanya menyulitkan kita beri sumbangsih pada kebenaran.

10. Balaslah tiap yang menyakitkan dengan yang menyembuhkan. Balaslah tiap yang menjatuhkan dengan yang membangunkan.

11. Sikapi tiap yang menyesatkan dengan cantiknya ungkapan berhidayah. Sikapi tiap yang keliru dengan indahnya berkebenaran.

12. Tanggapi tiap yang mengacau dengan keteraturan. Tanggapi tiap nan mem-BABI-buta dengan 7 basuhan, air & salah 1-nya debu;P

13. Mereka yang suka menghina adalah bukti bahwa dirinya rindu pemuliaan. Berikanlah selayaknya dengan murah hati.

14. Mereka nan suka menghakimi itu tanda bahwa kelak dirinya jadi terdakwa di depan banyak korban. Kasihilah dengan tulus.

15. Reaksi berlebihan ialah tanda bahwa ada luka di hati kita. (Jabat tangan pun menyakitkan bagi yang jarinya bertelusuk).

16. Luka berbahaya ialah luka tersebab mereka nan shalih. Luka itu menuntun kita tak suka pada keshalihan. Segeralah sembuhkan.

17. Jika kita merasa bahwa semua Tweeps punya masalah dengan kita, curigalah bahwa kita inilah masalahnya. Mari berbenah.

18. Jika kita merasa bahwa segala di sekitar gelap, curigalah bahwa kita ini yang dikirim Allah sebagai cahaya. Berkilaulah !

19. Mengeluh pada banyak orang adalah cara mudah tuk mengubah gelap setitik menjadi pekat semesta. Mari bijaksana.

20. Jadikan penyebutan nikmat-nikmatNya dalam tweet kita sebagai inspirasi syukur & kerja keras; bukan riya’ & takjub diri.

21. Doa selalu baik; kala gaibnya mustajab, di hadapannya jadi pujian penuh makna. Saling memanggillah dengan doa.

22. Di tiap gaya, kita ingat bahwa; banyak canda turun wibawa, banyak mengeluh kehormatan jatuh, mudah marah hilanglah ‘izzah.

23. Setiap tweet yang baik itu sedekah. Ia lebih baik dibanding pemberian emas sepenuh bumi nan diikuti ungkitan menyakiti.

24. Setiap keterlibatan dalam ghibah & aib sesama, membuat pahala diambil & dosa si teraib ditambahkan ke buku amal kita.

25. Mungkin ada yang menyebut sok alim, sok suci, sok shalih tersebab tweet kita baik. Bagaimanapun, istiqamahlah.

26. Berceritalah tentang diri, tapi tak perlu banyak-banyak. Karena yang cinta tak memerlukannya, yang benci takkan percaya.

27. Senyum kecil & pujian sederhana mungkin saja membuat hati yang koyak kembali percaya bahwa dia berhak & layak berbuat baik.

28. Menyebut asal tweet saat RT, Co-Pas, & terinspirasi adalah bagian dari penghormatan pada Tweeps lain, & pada nurani kita.

29. Meng-#FF orang shalih yang tweet-nya mencerahkan bisa jadi jasa berbalas surga, seperti Habib An Najjar. (QS 36: 20-27)

30. Jauh lebih mudah mendapat teman dengan tertarik pada mereka, daripada mencoba membuat mereka tertarik pada kita.

31. Menyenangkan semua orang itu melelahkan. Cukuplah tweet kita jadi gambaran bahwa yang kita kehendaki murni baiknya.

32. Bersikap santun jika berada di jalan benar. Sebab orang benar yang tak santun melunturkan hormat insan pada kebenaran.

33. Setiap Follower adalah peluang menjadikan sunnah kebaikan -& keburukan- terus mengilhami dunia sampai kiamat tiba.

34. Tak di-folback bukan berarti kita tak layak. Mungkin perlu waktu sedikit lebih banyak tuk buktikan jiwa yang bijak.

35. Cinta & benci tipis batasnya. Perilaku tweeps sama: menyimak TL yang dicinta/yang dibenci sepenuh hati lalu menanggapi;)

36. Maka antar Tweeps; cintalah sewajarnya & bencilah sewajarnya -sebab hati berbolak-balik sifatnya-, karena Allah semata.

37. Nasehat & tegur tulus yang lebih utama; disampaikan sembunyi & rahasia. Bukan olok umum tuk jatuhkan wibawa & harga diri.

38. Berjualan di Twitter tetaplah mulia. Tapi kita juga ingat bahwa tujuan orang mem-follow kita bukan sekedar tuk belanja.

39. Twitter bisa membuat yang jauh jadi dekat. Tapi tidak selayaknya dia membuat yang dekat jadi jauh. Perhatikanlah.

40. Benar, tepat, baik, santun, & bermanfaatnya tweet akan kita pertanggungjawabkan pada Allah & semua follower kita.

41. Mungkin masih ada kesenjangan akhlaq antara di sini & dunia nyata; jadikan Twitter sarana perbaiki diri lewat budi-bahasa.

Demikian Adab Twitter dari Ustadz Salim A. Fillah, semoga menjadikan kita lebih arif dan efektif menggunakan twitter dan media sosial lainnya. Bagi yang belum memfollow Ust. Salim A. Fillah, silahkan follow di @salimafillah

Senin, 12 Desember 2011

Jembatan Akses Marunda ROBOH....T_T


Jembatan Akses Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, runtuh. Jembatan yang menghubungkan Jalan Bulak Cabe, dengan Kampung Sawah di kawasan Jalan Cakung Drain Cilincing itu diberitakan roboh Minggu dini hari (11/12/2011) pukul 02.00 WIB.

"Runtuh antara jam 2 sampai jam 3," ujar Ery Basworo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Minggu. "Yang bentang 30 meter ini terdiri dari enam balok. Enam ini sudah diangkat. Entah ada sesuatu, yang paling selatan oleng, lalu mengenai jembatan lain. Jadi efek domino," ujarnya.

Jembatan yang melintasi Kali Cakung itu runtuh setelah lima lajur penahannya ambruk. Sejauh ini belum ada laporan adanya korban akibat runtuhnya jembatan itu. Polisi masih menyelidiki penyebab runtuhnya tiang pancang jembatan yang masih dalam tahap pengerjaan.

Diduga jembatan runtuh karena strukturnya belum kuat menahan beban akibat beton cornya belum cukup kering. Sejauh ini belum diberitakan adanya korban jiwa dalam kejadian ini.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, tidak ada kesalahan konstruksi dalam pembangunan Jembatan Akses Marunda yang rubuh pada Minggu (11/12/2011) dini hari.

Ery mengatakan, rubuhnya enam tiang pancang untuk jembatan tersebut disebabkan oleh salah satu tiang beton yang oleng saat diangkat dengan crane. Ery mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki penyebab olengnya balok beton tersebut. "Tidak ada kesalahan kontruksi. Buktinya tiang yang di sebelahnya masih utuh," kata Ery saat dihubungi via telepon, Minggu siang.

Secara terpisah, Manajer PT Bunga Tanjung Raya, Onasis, selaku kontraktor proyek, mengatakan bahwa pada saat pemasangan, kabel sling balok yang akan dipasang miring. "Lalu, menimpa balok yang sudah berdiri dan akibatnya ambruk," katanya kepada Antara.

Jembatan di Jalan Arteri, Cilincing, Jakarta Utara, yang menjadi akses Marunda ke Cilincing itu ambruk sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Balok-balok beton yang akan dipasang di badan jembatan tersebut berukuran tinggi 1,60 meter dengan lebar sekitar 70 sentimeter. Enam balok sepanjang 30,8 meter dipasang berjejer.

Seorang petugas konstruksi di lokasi proyek itu menduga balok yang digunakan untuk membangun jembatan tersebut tidak kuat dan belum kering. Kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp750 juta.

"Ada enam balok beton yang patah, harganya masing-masing Rp 110 juta. Ditambah lagi biaya angkat dengan crane," katanya.

Proyek Jembatan Marunda dengan anggaran sebesar Rp 17,7 miliar tersebut direncanakan akan selesai Mei 2012.
Pemerintah menyerahkan seluruh tanggung jawab pembangunan Jembatan Marunda, Jakarta Utara, kepada kontraktor, yakni PT Bunga Tanjung Raya. Kontraktor diminta menyelesaikan pembangunan sesuai target pada April 2012 .

Hal itu dikatakan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo atau akrab disapa Foke saat meninjau lokasi rubuhnya bangunan jembatan, Minggu (11/12/2011) siang.

"Itu semua masih tanggung jawab kontraktor. Dinas PU (Pekerjaan Umum) akan meminta pemborong segera menyelesaikan sesuai waktu," kata Foke.

Sebagian bangunan jembatan roboh sekitar pukul 03.00 WIB tadi. Onasis, salah satu manager PT Bunga Tanjung Raya, menjelaskan, peristiwa bermula ketika pekerja memasang enam balok sebagai pondasi jalan masing-masing sepanjang 30 meter.

Ketika memasang balok terakhir di sisi paling kanan, katanya, entah bagaimana, balok itu menyenggol balok di sebelah. "Jadi efek domino. Balok keenam nyenggol balok lain terus keluar dari jalurnya lalu jatuh ke bawah," jelas Onasis ketika ditemui Kompas.com di lokasi.

Lima balok terjatuh tepat di samping kali. Kelima balok itu terbelah menjadi beberapa bagian. Adapun satu balok di paling kiri masih terpasang. Tak ada korban akibat peristiwa itu. Dua pekerja masih dimintai keterangan dari pihak kepolisian.

Pengamatan Kompas.com, dari total panjang jembatan, yakni 620 meter, tinggal 70 meter lagi yang belum tersambung. Selain balok selebar 30 meter yang roboh, pekerja tinggal memasang balok selebar 40 meter.

Foke, Kepala Dinas PU DKI Jakarta Ery Basworo, dan pihak kontraktor memastikan robohnya bangunan jembatan akibat senggolan antarbalok, bukan karena kualitas balok. "Mutu kita jamin sesuai standar," kata Foke.

Onasis mengatakan, kerugian akibat jatuhnya lima balok itu diperkirakan mencapai Rp 550 juta. Kerugian itu, katanya, akan diklaim kepada pihak asuransi.

Ketika ditanya apakah penyelesaian pembangunan akan sesuai target, Onasis menyakini bisa. "Kita pesen baloknya dulu. 28 hari baru jadi. Habis itu tinggal pasang baloknya lalu pengaspalan," papar dia.
Sebagian ruas Jembatan Marunda yang sedang dibangun di atas Kali Marunda, Jakarta Utara pada Minggu (11/12/2011) pagi roboh. Jembatan roboh saat dilakukan pemasangan girder atau balok pada strukturnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Novizal, mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 03.00 WIB. "Sekitar pukul 03.00 tadi ada bagian jembatan yang sedang dibangun di atas Kali Cakung rubuh," ungkap Novizal, saat dihubungi Minggu siang.

Novizal mengatakan peristiwa itu terjadi saat memasang girder (balok jembatan) pada Minggu dini hari. Saat itu pekerja sedang meletakkan balok jembatan ke-enam yang panjangnya 30,8 meter. "Tapi, karena posisinya tidak sempurna jembatan itu miring dan terguling, lalu menimpa lima balok lainnya yang ada di samping balok itu," ungkap Novizal.

Kini, petugas kontraktor sedang membersihkan puing-puing bekas kejadian itu. Saat ditanyakan apakah ada unsur kelalaian dalam kasus ini, Novizal mengaku pihaknya masih mendalami kasus ini. "Ini murni tanggung jawab kontraktor. Kalau ada kelalaian, kami akan dalami," ujarnya.

Adapun, jembatan Marunda ini dibangun persis di depan rumah susun Marunda. Jembatan ini akan memiliki panjang 120 meter dengan ketinggian 8-10 meter. Ditargetkan pada akhir tahun 2011 ini, jembatan selesai dibangun.


Sumber : Kompas.com

Sabtu, 26 November 2011

Jembatan Kutai Kartanegara Runtuh



Jembatan Kutai Kartanegara di atas Sungai Mahakam, Tenggarong, Kalimantan Timur, Sabtu (26/11/2011) sekitar pukul 16.00 WIB.
Kejadian ini bertepatan dengan diadakannya Kompetisi Jembatan Indonesia ke-7 di Balairung UI. Suatu hal yang sangat ironis sekali. Dan ini merupakan sebuah musibah besar dalam dunia teknik sipil Indonesia..... Bagaimana mungkin sebuah jembatan type suspension cable bridge sepanjang +/- 720 meter ini bisa ambruk dalam hitungan detik ????

Informasi Infrastruktur
Propinsi: Kalimantan Timur
Tahun Selesai: 1999
Panjang Total: 705,00 m
Bentang Terpanjang: 270,00 m
Lebar: 900 m
Tipe Bangunan Atas: Jembatan Gantung
Tipe Bangunan Bawah: Tiang pancang Baja
Metode Pelaksanaan: Heavy Lifiting
Kontraktor: PT. Hutama Karya
Konsultan : PT. Perencana Jaya
Lokasi: Kota Tenggarong

Ada 3 hal yang memungkinkan jembatan Tenggarong rubuh dalam umur yang muda.
Pertama, penyimpangan pada tahap perencanaan, apakah parameternya sudah sesuai atau belum. Tentu saja hal ini akan menentukan kekuatan suatu jembatan mulai dari ukuran, bentuk, dan jenis bahan yang digunakan.
Kedua, penyimpangan pada saat pelaksanaan pembangunan, tentu saja hal ini menentukan kekuatan dan batas umur suatu bangunan. Spesifikasi bahan yang digunakan tentu harus sama dengan yang ada dalam perencanaan. tetapi apabila berbeda maka pengaruhnya sangat besar.
Tentu saja jumlah baut yang seharusnya digunakan delapan ternyata yang digunakan hanya enam, pasti akan berbeda hasil dan kekutannya. Kemudian pada ukuran besi bila seharusnya digunakan besi ukur 10 tentu kekuatannya akan berbeda dengan menggunakan besi ukuran delapan. Merk dan negara pembuat pun akan berbeda kualitasnya. Misalnya seharusnya menggunakan baut buatan jerman, tetntu akan berbeda kekuatannya dengan menggunakan baut buatan Cina.
Ketiga, pengawasan atau pemeliharaan rutin atau berkala yang harus dilakukan terhadap jembatan tersebut. Hal tersebut pun tentu sangat berpengaruh untuk mengecek setiap kerusakan yang terjadi pada jembatan tersebut. Bila ada perubahan beban dalam penggunaan jembatan tersebut, tentu saja ada yang berubah dalam kontruksinya. Bila bebanya terlalu berlebih, maka kabel baja yang digunakan dalam jembatan tersebut akan bergerak yang bisa mengakibatkan kelelahan pada kabel baja tersebut.
Tetapi untuk mengetahui penyebab yang sebenanrnya tentu pihak Pekerjaan Umum (PU) harus melakukan investigasi terhadap perencanaan, pelaksanaan, bahkan pada tahap pengawasan atau maintena. Sehingga bisa diketahui penyebab pasti rubuhnya jembatan gantung terpanjang di Indonesia...
waktu kejadian jembatan dengan total panjang 1050 m yg memakan biaya 150 M itu lagi di betulin. kan sistemnya menggunakan cable stayed atau lebih tepatnya jembatan gantung, dan tendon2 pengaku kabel lagi2 dilonggarin akibatnya si cable stay tersebut tidak mampu lagi menahan beban2 yang ada di jembatan itu dan akibatnya hanya dalam 30 detikan gitu jembatan rubuh. prinsipnya gini....Pada jembatan gantung, beban lalu lintas kendaraan dan manusia pertama kali ditahan konstruksi dek jembatan.Dari dek, beban diteruskan ke kabel penggantung atau kabel vertikal (hanger). Lalu, beban disalurkan ke kabel lengkung atau kabel utama.Dari kabel utama, beban disalurkan ke tiang jembatan (pylon). Dari tiang jembatan inilah beban disalurkan ke pondasi jembatan di tanah. Pada Jembatan Kartanegara yang runtuh, dek berupa rangka baja menyembul di atas air sungai pada bagian tepi jembatan. Yang di bagian tengah sudah tenggelam. Bagian jembatan yang tersisa adalah pylon. pencegahan ya bentangnya jangan panjang2 buat mengurangi gaya puntir akibat Wind load (angin kencang). terus kabelnya pake baja yang kuat terutama kabel utama maupun kabel samping. logikanya sih kalo sih kalo ada kabel yang putus, seharusnya kabel sampingnya mampu menahan. tapi kalo udah sampe 3 biji kabel putus bisa bahaya tuh...nimbulin efek domino, akibatnya rubuh atau ambruk gitu deh.

Kamis, 21 Juli 2011

Contekan Buat Para Pengguna Google+

Contekan Buat Para Pengguna Google+

Para pengguna Google+ mungkin perlu menghafalkan contekan ini kalau baru mulai bergabung. Google+, situs jejaring sosial milik Google ini masih jadi pembicaraan di mana-mana. Meskipun belum bisa mendaftar secara bebas, tetapi undangan dari halaman Google+ hingga saat ini masih terbuka. Diperkirakan pengguna Google+ akan mencapai 10 juta Hari Rabu ini, dan akan mencapai 20 juta di akhir pekan nanti.
Apakah Anda sudah menjadi salah satu penggunanya? Mungkin contekan buatan Simon Laustsen yang dipublikasikan di halaman Google+ nya bisa jadi referensi. Sayang, meski sudah dibuat dalam berbagai bahasa, belum tersedia dalam bahasa Indonesia. Berikut adalah versi Bahasa Inggrisnya, plus penjelasan dalam Bahasa Indonesia dari kami beserta beberapa penambahan:

1.Membuat beragam gaya tulisan, baik dengan penebalan, miring (italic) atau Strike Trough.
2.Memasukkan foto, video, atau tautan dapat dilakukan langsung dengan 'Click dan Drag' ke kotak status.
3.Istilah 'Circle' dalam Google+ mirip seperti 'Following' dalam Twitter. Anda dapat memasukkan daftar kontak Anda ke dalam 'Circle' yang sudah ada, atau membuat 'Circle' baru yang Anda suka.
4.Untuk me-mention seseorang, gunakan tanda '+' (plus) atau '@' seperti di Twitter atau Facebook.
5.Jika ingin membagikan sesuatu secara privat, pilih nama (bisa lebih dari satu) kontak, dan jangan lupa matikan fitur 'Reshare' agar tidak bisa disebarkan lagi ke orang/jejaring lain.
6.Klik pada informasi waktu posting (time stamp) yang muncul pada status seseorang untuk melihat tautan langsung menuju status tersebut. Anda akan butuhkan tautan ini jika ingin membagikanya melalui blog/web/ atau twitter/facebook.
7.Kalau mau membuat status, jangan lupa pilih kepada siapa akan dibagikan. Pilihan ke 'Public' berwarna hijau, artinya status itu bisa dibaca siapa saja. Pilihan kotak berwarna biru, bisa bernama apa saja tergantung 'Circle' yang sudah Anda buat. Artinya, status itu hanya bisa dibaca oleh jejaring dalam 'Circle' terpilih. Kecuali fitur 'Reshare' tidak dimatikan, orang dalam 'Circle' itu bisa membagikannya lagi kepada orang lain, tetapi tidak ke 'Public'.
8.Ini adalah kumpulan 'Shortcut' atau 'Hotkeys' yang memudahkan akses dari keyboard.
Untuk mematikan fitur 'Reshare', lihat panah di bagian kanan atas status Anda, pilih 'Disable reshare'. Kalau Anda klik di status orang lain, maka menu yang muncul adalah fitur untuk 'Report abuse', 'Mute ths post' dan 'Block this person'.
Tombol +1 pada setiap status fungsinya sama seperti 'Like' pada Facebook. Untuk mematikannya, klik sekali lagi.
9.Menekan tombol +1 pada status di Google+ tidak akan menambahkan daftarnya pada halaman '+1' di profil Anda. Halaman itu hanya menampilkan +1 yang Anda buat terhadap halaman web/blog.

Semoga membantu, selamat berlingkaran bersama Google+ :D

SAYA TIDAK PUNYA ALASAN



Ketika ku berdiri di hadapan cermin kulihat diriku dari mulai ujung rambut sampai ujung kaki. Lalu ku pejamkan mataku. Betapa aku tak punya alasan tuk tak bersyukur karena penglihatan yang aku miliki. Betapa aku tak punya alasan tuk memakai mata ini pada yang bukan haknya

Ku coba tuk menggerakan tanganku, begitu mudahnya ku menggerakkan tanganku, padahal aku pernah membaca kalau untuk menggerakkan otot saja membutuhkan reaksi kimia yang sangat rumit di dalam tubuh kita.

Lalu ku coba tuk melangkahkan kakiku. Dan ternyata aku begitu mudah tuk melangkahkan kakiku. Tapi banyak di antara kita yang untuk berjalan saja harus memakai tongkat, ada pula yang terpincang - pincang, dan adapula yang tak memiliki kaki. Dan aku berpikir betapa aku tak punya alasan tuk tak bersyukur, betapa aku tak punya alasan tuk melangkahkan kakiku ke tempat yang tak semestinya.

Lalu ku lihat lagi diriku. Dan aku berpikir kalau selama ini aku selalu berpikir kalau aku hanya pantas tuk menjadi orang biasa. Aku tak kaya, aku tak mungkin sesukses orang - orang yang sukses. Tapi entah berapa artikel yang ku baca mengenai kesksesan orang - orang sukses. Dan ternyata mereka awalnya bukanlah siapa - siapa.

Orang yang cacat tapi sukses ada. Jika aku menjadikan pendidikan sebagai alasan, nyatanya Michel Faraday tak sekolah tapi bisa menjadi ilmuan terkenal, Thomas Alfa Edison pun di keluarkan dari sekolahnya. Jika aku menjadikan karakter sebagai alasan nyatanya banyak orang yang mengubah karakternya menjadi lebih baik. Jika aku menjadikan pengalaman sebagai alasan, justru pengalaman itu bukanlah sesuatu yang telah ada dengan sendirinya tapi sesuatu yang harus diciptakan. Jika aku menjadikan uang sebagai alasan, nyatanya banyak orang sukses yang berawal dari kemiskinan

Hingga akhirnya aku menyimpulan, bahwa diriku, bahwa diri ini, sama sekali tak mempunyai alasan, sama sekali tak punya alasan tuk tak menjadi sukses, tuk tak menjadi seorang yang tak berarti dan tak bermakna, dan aku tak punya alasan tuk mengeluh dengan kondisi. Karena semuanya ada pada diri ini, Dan semuanya mungkin selama itu mungkin. Ya, aku memang tak punya alasan................

Terinspirasi dari -RA-

Rabu, 08 Juni 2011

KEGAGALAN SOFT STORY

Hampir semua bangunan yang rubuh yang kami saksikan mengalami keruntuhan soft story. Buat yang belum tahu, sekedar informasi, istilah soft story menunjuk kepada kondisi keruntuhan gedung (biasanya berlantai lebih dari satu) di mana lantai di bawah lebih "lunak" daripada lantai di atasnya, atau kalau dibalik, lantai di atas lebih "keras" atau kaku dibanding lantai di bawahnya.

Berikut ini adalah gambar beberapa bangunan yang mengalami kegagalan karena pengaruh soft story.

bangunan di atas terpisah dengan ruko di kiri-kanannya


lantai 1 seolah-olah tenggelam ke dalam tanah


kegagalan pada kolom di lantai 1




perhatikan kolom lantai 1...



soft story terjadi di lantai tengah



soft story di lantai 2


Detailing Yang Tidak Tepat
Di dalam perencanaan bangunan tahan gempa, kita harus memahami filosofi keruntuhan sebuah bangunan (khususnya sistem frame/portal). Ada konsep yang dinamakan "strong column weak beam" (SCWB). Konsep ini juga insya Allah akan dibahas lebih jauh di artikel lain. Intinya, pada konsep ini, sesuai namanya, kolom tidak boleh collapse lebih dulu dibandingkan balok. Bicara tentang SCWB berarti bicara tentang beam-column joint, dan bicara tentang joint tidak lepas dari yang namanya detailing. Walopun hitungannya sudah benar, tapi kalo detailingnya ngaco, ya sami mawon a.k.a singkamma ji a.k.a sama saja.

Beberapa gambar di bawah menunjukkan detailing yang kurang tepat.


salah satu sisi Hotel Ambacang

Kami mengunjungi Hotel Ambacang yang banyak diekspos media, dan kami menemukan beberapapetunjuk yang menjelaskan penyebab keruntuhan. Bema-column joint ini misalnya. Kalau dilihat bentang tengah balok kiri, kanan, dan bagian tengah kolom di bawah, betonnya masih oke, tulangannya masih terbungkus aman. Tapi di daerah joint, terjadi collapse. Kurangnya sengkang (ties) di daerah joint bisa menyebabkan keruntuhan ini, buktinya adalah tulangan utama sudah tidak terkekang dan "terlempar" keluar akibat stress yang tinggi yang berasal dari inti beton.

Kasus yang sama terjadi pada beberapa gedung berikut:

Keruntuhan kolom, sengkang tidak cukup kuat

Sengkang yang digunakan pada kolom di atas berukuran sangat kecil. Sepanjang pengetahuan kami, di SNI Beton 2002 disebutkan bahwa diameter minimum untuk tulangan sengkang (lateral) elemen kolom (khususnya dalam memikul beban gempa) adalah 10 mm (boleh polos, sebaiknya ulir).

Pelanggaran yang kedua adalah, menggunakan tulangan polos pada elemen penahan gempa, padahal SNI sudah mengatur untuk menggunakan tulangan ulir untuk semua penulangan (kecuali sengkang boleh polos). Kenapa tulangan polos "diharamkan"? Karena mekanisme lekatannya hanya mengandalkan adhesi dan friksi. Menurut data, kuat lekat ini hanya 10% dari lekatan tulangan ulir dengan diameter yang sama. Pada saat gempa, di mana gaya gempa bekeja bolak-balik, gaya lekatan tulangan polos akan menurun drastis, bahkan bisa hilang (loss) kontak dengan beton, akibatnya sendi plastis yang diharapkan terjadi pada balok tidak akan terjadi.


keruntuhan pada kolom, sengkang kecil dan kurang, tulangan polos



tulangan utama tidak "diikat" dengan baik oleh sengkang

C. Dinding Bata Juga Mendisipasi Energi??

dinding rubuh

Walopun dinding di atas cuma dinding pembatas dua lahan, tapi bisa dibayangkan jika dinding tersebut jatuh menimpa orang di sebelahnya. Kesalahan fatal dinding tersebut adalah, tidak ada struktur yang cukup untuk menahan dinding tersebut terhadap arah lateral.


Gambar di atas, sebenarnya dinding bata sudah dikekang dengan baik, tapi ikatannya terhadap beton kurang begitu kuat sehingga batanya sudah tidak mampu mendisipasi energi gempa. Struktur betonnya sendiri masih utuh, hanya beberapa lapisan finishing yang terlepas.


Dinding di Hotel Bumi Minang

Sementara gambar di atas, dinding batanya ikut mendisipasi energi gempa dan tidak ambruk. Walopun sudah porak-poranda, tapi dinding tersebut masih "menempel" pada struktur utama.


Mutu Beton Yang Kurang Baik



Beton hancur sementara kolom masih berdiri

Pada kolom di atas, tulangan masih terpasang dengan rapi. Sengkang tidak terlepas, tulangan utama tidak "berhamburan", tapi justru inti betonnya yang hancur lebur. Ini menandakan kualitas beton yang terpasang kurang baik.

Keruntuhan Bangunan Baja

Salah satu bangunan struktur baja yang ambruk

Bangunan di atas adalah bangunan hotel yang mempunyai struktur rangka baja.

Tanah bergeser

Di sekitar bangunan tersebut, ada lapisan tanah yang bergeser. Bisa jadi pemicu keruntuhan tersebut adalah bergesernya lapisan tanah yang mungkin membuat (sebagian) pondasi ikut bergeser, sehingga struktur di atasnya terganggu keseimbangan maupun kestabilannya.


Sambungan balok yang merobek sebagian kolom

-http://wiryanto.wordpress.com/2009/10/26/foto-foto-gempa-di-padang/-

TUKANG INSINYUR KELAS 1

Beberapa hari yang lalu, saya membaca tulisan salah satu "master" structural engineering di sini, saya terpaku pada ungkapan "Tukang Kelas 1 versus Engineer". Menarik, dan memang sering dijumpai dalam dunia konstruksi sehari-hari.

Sama seperti beberapa waktu lalu, kami melakukan pengawasan sebuah pekerjaan atap baja di sebuah proyek yang kebetulan perusahaan kami sendiri yang melakukan desain struktur untuk keseluruhan bangunan termasuk atap. Kebetulan jenis atapnya adalah truss. Ada sebagian atap yang sudah jadi, tapi sebagian besar belum difabrikasi.

Sebagai catatan, pelaksana pekerjaan baja tersebut boleh saya katakan (maaf) abal-abal, walaupun menurut pengakuan rekannya, si empunya sudah sangat berpengalaman dalam melakukan pekerjaan konstruksi baja. Memang sih, saya bisa menebak dari istilah-istilah yang beliau gunakan sewaktu berbincang-bincang. Misalnya, si bapak menggunakan istilah "Cremona" untuk menunjukkan struktur jenis "Truss". Saya agak tersenyum dalam hati (!?), soalnya saya tidak ingat lagi kapan terakhir kali saya mendengar istilah "Cremona" yang sebenarnya merupakan salah satu metoda yang digunakan untuk mencari gaya-gaya dalam pada sistem truss.

Singkat cerita, si bapak akhirnya mengusulkan untuk mengganti profil baja salah satu elemen diagonal truss di situ. Pada gambar rencana, kami tuliskan bahwa elemen tersebut harus menggunakan profil pipa. Tapi si bapak mau menggantinya dengan profil U (UNP) yang berat atau luas penampangnya kira-kira sama dengan profil pipa, dengan alasan kalau mau pake pipa katanya volumenya nanggung, dan lagipula sebagian besar truss yang kami desain memang menggunakan UNP. Intinya sih, mereka tidak mau repot-repot membeli (menyediakan) berbagai jenis profil dan ukuran. Kan lebih enak kalo diseragamkan saja semua.

Trus, saya coba tanya, "memangnya kuat pak, kalo pake UNP?"

Kata si bapak, "Ooh.. yang penting kan luasan penampangnya sama. Lagian saya sudah sering ngerjain yang seperti ini"

Saya tanya lagi, "Trus, taunya kuat ato nggak bagaimana, pak?"

Jawab si bapak,"Lhaa.. itu yang sudah saya bangun nggak ada yang rubuh."

Saya coba komentar, "Nggak ada yang rubuh mungkin karena kebetulan, pak. Lagipula bapak nggak bisa mengganti profil baja seenaknya. Saya sih bisa nggak masalah, saya tinggal buat catatan aja kalo bapak tidak mengikuti gambar rencana. Jadi, kalau nanti ada masalah misalnya atapnya rubuh, saya tinggal panggil bapak. Masalah kuat atau nggak kuat, saya nggak berani ngomong di sini. Saya harus buktikan lewat analisis dan hitungan. Lagipula ada alasannya kenapa kami pakai pipa dibanding profil lain. Batang yang diagonal yang itu dominan mengalami tekan. Kalau pakai pipa, kekauannya sama ke segala arah, tidak ada sumbu lemah sumbu kuat, sehingga tekuk lateral bisa dihindari. Kalau pake UNP, waktu mengalami tekan, dia bisa bengkok ke arah sumbu lemahnya, walaupun luas penampangnya sama dengan pipa sebelumnya."

Bapak itu cuma senyum-senyum. Sekilas tersirat ada rasa "tidak mau menerima" penjelasan saya. Memang sih beliau jauh lebih tua dari saya, saya perkirakan ada selisih 15-20 tahun antara saya dengan bapak itu.

Saya juga tidak meragukan pengalaman si bapak. Tidak sedikit "improvisasi" yang dia lakukan di lapangan, seperti mengubah sambungan baut menjadi las, atau sebaliknya, menambah pelat-pelat pengaku karena "merasa" tidak aman dengan detail yang kami berikan.

Kondisi itu tentu saja sedikit merepotkan kami, karena kami harus memastikan bahwa yang mereka lakukan masih masuk batas toleransi, masih bisa dipertanggungjawabkan secara teknis (bukan sekedar pengalaman).

Kami, meskipun masih dalam hitungan tahun dalam melakukan desain, sangat jarang mengandalkan pengalaman. Misalnya saja mendesain balok beton. Tak terhitung sudah ratusan kali kami melakukan desain balok beton, tapi tetap saja kami harus menghitung, tidak pakai kata "biasanya". Alasannya: setiap bangunan punya karakteristik yang berbeda-beda, kondisi pembebanan, luas tributari, kondisi lingkungan, mutu material, metode pelaksanaan, perilaku bangunan keseluruhan, dan lain-lain. Atap dak beton tentu beda dengan lantai beton. Atap dak terkespos oleh hujan, otomatis dibutuhkan selimut beton yang lebih besar agar air tidak bisa merembes ke dalam besi tulangan. Dan masih banyak contoh lainnya.

Beberapa hari kemudian, saya melakukan kunjungan lagi ke lokasi. Saya tidak ketemu lagi dengan bapak si tukang baja. Tapi, saya melihat ada tumpukan batang-batang pipa baja di salah satu sudut lokasi proyek. Hmmm.. saya nggak tau apakah si bapak sudah coba-coba menghitung juga, atau... yaaa.. mungkin si bapak nggak mau pusing-pusing nantinya. Hehe..

Pengalaman itu adalah satu dari berbagai pengalaman yang saya yakin bukan hanya saya yang mengalami, tapi hampir sebagian besar yang mengaku sebagai "engineer" pernah mengalami hal yang serupa. Yah.. walaupun demikian, banyak juga ilmu yang bisa kita curi dari para "Tukang Kelas 1" yang sudah kaya akan pengalaman tersebut. Tidak mustahil, perpaduan pengalaman mereka dan apa yang kita miliki bisa melahirkan seorang "Tukang Insinyur Kelas 1". Saya punya rekan seorang engineer yang pengalamannya sudah jauh di atas saya. Dan beliau tetap selalu mengutamakan check dan analisis sebelum mengeluarkan pernyataan "kuat" atau "tidak", walaupun itu cuma sekedar mengecek konstruksi rumah 2 lantai.

Kalau boleh saya simpulkan, para Tukang Kelas I menyatakan suatu bangunan atau komponen struktur itu kuat jika belum ada riwayat dan pengalaman keruntuhan yang mereka alami. Sementara para engineer menyatakan kekuatan suatu bangunan sebagai perbandingan antara kemampuan menahan beban versus besarnya beban maksimal yang mungkin diterima oleh bangunan tersebut. Menurut anda? []

KOMENTAR
1. "Saya sih bisa nggak masalah, saya tinggal buat catatan aja kalo bapak tidak mengikuti gambar rencana. Jadi, kalau nanti ada masalah misalnya atapnya rubuh, saya tinggal panggil bapak."

ngga bisa gitu, apalagi cman lisan aja bisa berabe kalo nunggu rubuh gitu gmna dgn yg didalam?? mendingan dicheck ulang. kalo menurut anda ok ya approved dan sebaliknya, itu khan memang tugas konsultan/pengawas kao ngga gitu trus scope of works nya ngapain aja ngga jelas.

Syarat struktur bukan hanya kekuatan, stabilitas, kekakuan dll (strength) saja namun juga perlu meninjau sisi ekonomis, kemudahan pelaksanaan, ketersediaan SDA/SDM lingkungan lokasi pekerjaan dll (reliability). Kalo sekedar kuat menara eifell yg didesain awal thun 1900-an aja masih survive setelah hampir 100thn ini, dan terkesan kokoh banyak yg bilang begitu. namun saya belum pernah dengar berapa angka amannya SF thd smua beban yg mungkin. ada link??

UNP bisa jadi lebih kuat kalo dibuat tidur (strong axis in out of plane global buckling modes) dibanding pipa dgn luasan sebanding. Penampang tertutup (pipe/hollow) lebih cenderung efektif terhadap puntir dibanding kasus diatas.

2. Untuk proyek skala menengah dengan manajemen proyek yang "apa adanya", tidak terorganisir dengan baik, apalagi ditambah dengan owner bertangan dingin dan sedikit kurang menghargai profesionalisme, biasanya konsultan/pengawas dituntuk lebih kreatif dan lebih banyak inisiatif dalam memonitor.
Sementara kontraktor 100% tunduk dan patuh kepada kemauan owner. Sehingga kadang-kadang fungsi konslutan sebagai advisor tidak optimal, kalah dengan egoisme dan arogansi dari owner yang kadang lebih mengandalkan pengalaman daripada coret-coretan di atas kertas.
Kami pikir tidak sedikit tipe proyek yang seperti ini..

Di negara kaya seperti daerah timur tengah sana, faktor cost untuk struktur sepertinya sudah dicoret. Mereka rela membuat konstruksi dengan safety faktor yang berlebihan terutama untuk gedung-gedung mewah di sana. Ini berdasarkan cerita pengalaman salah satu rekan di sana. Tapi memang wajar, kalo dibandingkan dengan cost untuk arsitektur, interior, landscape, dan teknologi-teknologi canggih pendukung gedung tersebut, ongkos struktur memang masih kecil.
Kami malah mikir, "kalo gitu, nggak ada seninya lagi dong".. masih lebih hebat engineer di Indonesia.

Hehe, mengenai bangunan monumental, di Indonesia ada sebuah konstruksi yang secara kasat mata terlihat tidak stabil, agak riskan, bikin khawatir bagi beberapa orang awam. Bangunan itu adalah Patung Pancoran Sudah beberapa komentar orang yang kami dengar yang mempertanyakan kondisi patung tersebut. Malah sebuah komentar menarik berkata bahwa patung itu sudah tua, sebentar lagi akan rubuh, apalagi di sekitanya banyak bangunan-bangunan tinggi dan jalan layang yang sepertinya mempengaruhi patung tersebut. Kami hanya bisa tersenyum, dan mengagumi karya "cerdas" tersebut. Kami hanya bisa berkata, seandainya mereka menggali pondasi patung itu, mereka akan tau rahasianya.

Eh.. baru saja terlintas sebuah quote yang menarik:
Seorang Tukang Kelas 1 sangat pandai membuat konstruksi yang terlihat kokoh walaupun belum tentu sekokoh yang dibayangkan.
Seorang engineer bisa membuat konstruksi yang terlihat tidak kuat dan kelihatan labil, padahal sebenarnya konstruksi itu lebih kuat dari yang dibayangkan.

Bukannya mau mendiskreditkan para Tukang. Kami cuma khawatir dengan kejadian beberapa tahun terakhir yang seolah-olah sebagai seleksi alam terhadap bangunan-bangunan di Indonesia, mana yang "well-engineered" building, "semi-engineered" building, atau "just-do-it" building.

Anyway..., dalam kasus yang kami ceritakan di atas, akhirnya si kontraktor mau mengikuti desain kami yang menggunakan pipa.

3. sya jadi inget bbrpa tahun yg lalu sya berdebat ttg suatu pengajuan desain dari kontraktor bumn. sya ngga approved 'coz idealisasi pemodelan struktur ngga sesuai. dia komplain, dan bawa nama jargonnya dari universitas ternama di surabaya. project tetap berjalan ngikutin desainnya, ya memang disini (endo) posisi konsultan kurang sya. karena kesal dan jaga diri, dibuatlah surat teguran resmi ke kacab mempersiapkan jika suatu saat terjadi sesuatu dgn struktur tsb.

kalo masalah tukang itung, saya malah lebih merasa beruntung bertemunya. sya akan tanya bangunan dimana, konfigurasi gimana, gbr for con. sya minta copy nya buat liat dan orat2oret plus klak-klik yah cari tau. bila sempat malah berkunjung liat langsung bangunannya. kalo ternyata ngga sesuai antara itungan sya dgn kenyataan pastinya sya bakalan bertanya2 pd diri sendiri ada yg ngga sesuai dgn asumsi dan prediksi sya. ini kenapa?? karena asumsi adalah idealisasi pemodelan matematis struktur dan pada desain semua rumus diturunkan dari penilitian di labs yg sudah di benchmark.

mengenai sf yg digede2in sya kurang setuju oom influences ku bukan timur dan juga melihat local code phi_shear dari yg tadinya 0.6 (SNI-91) sekarang malah lebih berani jadi 0.75(SNI-02)

4. wuih.. ini baru yang namanya engineer.
Benar kan? Saya yakin anda sudah banyak pengalaman dalam bidang ini, tapi untuk urusan justifikasi kekuatan suatu struktur, anda tidak sekedar mengandalkan "perasaan" dan "pengalaman". Anda tentu lebih mengedepankan analisis yang dapat dipertanggungjawabkan.

5. Ketika memainkan search engine google saya membaca "tukang insinyur kelas 1" dan langsung membacanya krn ada rasa penasaran.

Dalam pengalaman kerja saya, dunia konstruksi kita utk kelas menengah ke bawah (pembangunan ruko 2-3 lantai, rumah tinggal 2 lantai, gudang barang dsb yg sejenis), tidak di dominasi oleh kita para engineer.. Sebagian besar masih dikendalikan oleh "Tukang kelas 1" yang tampil dgn kata "pengalaman" wajah tuanya yg terkesan matang dan meremehkan engineer apalagi para pemula (fresh graduate engineer).

Untuk cerita yang pernah Bapak alami, sering saya alami saat pengawasan proyek dan saya selalu berdebat karena berprinsip bahwa pekerjaan harus sesuai dgn shop drawing dan rks2nya terutama pada item pekerjaan strukturnya. Saya tidak pernah memakai kalimat "nanti Bapak yang tanggung jawab" karena para Tukang bisa berlebihan improvisasinya dan mereka tidak mendapat pemahaman/pelarajan yg baik walau pengalaman segudang. Saya selalu berusaha mengajak diskusi mereka, memakai bahasa teknik sederhana yg muda dipahami dan membandingkannya dgn pekerjaan2 pada pengalaman mereka.
Untungnya......metode saya ini masih berhasil sampai sekarang.

Sebagai konsultan (pengawas) kita bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan yg berdasarkan shop drawing / rks2nya. nah cara menerjemahkannya dalam interaksi diproyek yah itu melalui metode kita masing2 orang sesuai dengan kondisi yg berlaku.

Intinya yang membedakan kita dengan mereka adalah latar belakang pendidikan, jadi kalo diskusi dan kerjasama dgn mereka biasanya menghasilkan kualitas pekerjaan yg luar biasa dgn metode2 kerja yg praktis.

-http://jurnal.umy.ac.id/index.php/semestateknika.. TY-

Jumat, 20 Mei 2011

6 Alasan Yang Membuat Saya Bangga Terhadap Anggota DPR... (ckckckckckck)

Semua orang punya kesalahan baik disengaja ataupun tidak. Istilahnya tidak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan wakil-wakil kita di DPR. Inilah beberapa alasan yang membuat saya bangga terhadap anggota DPR

1. Mempunyai etos kerja yang tinggi


2.Memiliki kharisma dan berwibawa.


3.Sangat dekat dan mengayomi rakyatnya




4.Berusaha sekuat tenaga untuk “menyelamatkan” uang rakyat.



5.Peka terhadap masalah bangsa.






6.Haus akan informasi dan ilmu pengetahuan

Minggu, 20 Februari 2011

WAHANA PALING EKSTRIM DI DUFAN

Salah satu kawasan wisata yang paling banyak dikunjungi di Indonesia adalah kawasan wisata di Ancol. Dan objek wisatanya yang paling populer tentu saja Dunia Fantasi. Disini pengunjung bisa menikmati wahana bermain yang luar biasa, mulai dari wahana yang nyaman sampai wahana yang menyiksa batin wkwkwk. . .
Berikut ini adalah beberapa wahana mulai dari yang cukup bahaya sampai yang paling berbahaya di Dunia Fantasi :

1. TORNADO



Tornado menurut saya merupakan wahana yang tingkat ekstrimnya masih biasa - biasa saja. Memang pengunjung yang naik wahana ini diputar - putar berkali - kali. Namun tetap saja dengan posisi duduk yang nyaman dan dilengkapi peralatan pengaman yang kuat membuat wahana ini bisa dikategorikan sebagai wahana yang tidak begitu berbahaya.

2. KORA-KORA



Saya menempatkan Kora - kora di posisi yang lebih ekstrim dibandingkan Tornado karena wahana ini bisa dibilang tidak menggunakan pengaman yang lebih ketat. Pengamannnya hanya besi yang anda pegang saat perahu berguncang. Yang lebih berbahaya adalah bila anda duduk di ujung dan ketika perahu berayun ke atas anda mungkin saja anda tersangkut di pohon dan tak bisa turun.


3. HALILINTAR



Halilintar meripakan wahana yang cukup ekstrim walau sebenarnya tidak begitu berbahaya. Di wahana ini anda akan dibawa melesat dengan kecepatan tinggi. Yang paling menantang adalah ketika halilintar melaju berputar 360 derajat. Dibilang berbahaya karena pada kondisi itu ilmu - ilmu yang telah dipelajari sejak SD bisa jatuh ke bawah, belum lagi angin yang kencang yang bisa merusak kerapihan rambut.


4. HISTERIA



Histeria merupakan wahana baru yang cukup ekstrim. DI wahana ini kita akan dilontarkan ke atas dan dijatuhkan dengan percepatan grafitasi. Tidak disarankan membawa dompet dan barang - barang lain soalnya bisa terjatuh. Tidak disarankan pula bagi ibu hamil. Dan kalo abis makan jangan naik wahana ini dulu jika naik bisa - bisa keluar lagi dari mulut.


5. RUMAH MIRING




Rumah miring bisa dibilang lebih ekstrim dibandingkan wahana di atas karena bisa bikin pengunjungnya jadi miring.


6. ISTANA BONEKA



Inilah dia wahana paling ekstrim di dunia fantasi. Bayangkan saja, dengan menaiki perahu anda akan dibawa menuju gua yang gelap. Di sana banyak sekali boneka - boneka yang bergerak sendiri. Disebut bahaya karena sama sekali tak memakai sabuk pengaman ataupun pengaman lainnnya. Bagaimana jika boneka yang bergerak sendiri itu semuanya menyerang pengunjung. Pasti anda tak akan bisa kabur karena anda tak bisa berlari di atas air.

Created By : RAS...
Thx 4 ur Inspiration...
(^_*)