Laman

WELCOME

Jumat, 19 November 2010

Gunung Bromo... Kawah di Dalam Kawan dan Prediksi Biaya Perjalanan..^^



Obyek wisata yang satu ini bisa dikatakan sebagai salah satu ikon yang paling dijual oleh departemen pariwisata Indonesia, atau Jawa Timur pada khususnya. Taman National Bromo, Tengger, Semeru. Gunung Bromo, yang merupakan salah satu bagian lingkup taman nasional ini menawarkan eksotika tersendiri sebagai obyek wisata gunung dibandingkan wisata gunung yang lain. Bukan hanya karena bentuk gunung dan kawah belerangnya yang khas, namun lebih dikarenakan lokasinya. Orang menyebutnya crater in the crater, atau kawah didalam kawah. Karena sebenarnya Gunung Bromo dan gunung-gunung disekitarnya (Gunung Batok,dll) hanya merupakan ‘tonjolan-tonjolan’ yang berada didalam kawah yang besar, dimana areal kawah ini adalah sebesar lautan pasir (Segoro wedi). Sejarahnya memang jaman dahulu kala gunung ini adalah gunung yang jauh lebih besar daripada Gunung Semeru yang ada disampingnya, yang kemudian meletus dengan dahsyatnya sehingga terbentuklah kawah berpasir ini dengan gunung-gunung kecil yang terbentuk didalam kawah bekas letusannya ini. Salah satunya adalah Gunung Bromo ini.




Untuk akses menuju Gunung Bromo ini ada dua pintu masuk, yaitu pintu masuk sebelah timur (Tosari,Pasuruan) dan pintu masuk sebelah barat (Cemoro Kandang,Probolinggo). Keduanya memiliki nilai lebih masing-masing. Namun saya sarankan memang petualangan di Bromo akan lebih menarik jika kita masuk melalui pintu sebelah timur. Petualangan akan dimulai di gardu pandang gunung Bromo dan Semeru yang terletak di Gunung Penanjakan. Disini kita akan menikmati indahnya sunrise berlatarkan gunung Bromo dan Semeru. Jika anda pernah melihat gambar atau foto yang berlatarkan gunung Bromo dan Semeru yang sangat indah (seperti gambar diatas), disinilah tempat foto itu diambil. Setelah kita puas menikmati sunrise disini, sekitar pukul setengah tujuh kita bisa turun menuju lautan pasir. Disini kita bisa menikmati gabungan suasana padang pasir dengan pegunungan yang tidak ada duanya. Dan terakhir kita menuju Gunung Bromo untuk menikmati kawah beserta pemandangan disekitarnya.

Jika anda bertanya-tanya kenapa kita tidak menikmati sunrise dipuncak Gunung Bromo saja, seperti kebanyakan pemikiran orang-orang. Alasan pertama dan utama adalah sunrise tidak tampak disini. Matahari baru kelihatan setengah jam sampai satu jam dari waktu asli terbitnya dikarenakan terhalang oleh gunung yang lebih tinggi yang ada disekitarnya. Karena memang ini bukan pendakian gunung sejati, maka sensasi berada dipuncak pada saat sunrise pun tidak begitu penting. Lebih mantab jika kita benar-benar melihat sunrise dengan berlatarkan dengan gunung Bromo dkk yang cukup indah. Sensasi berada di Bromo akan dapat.

Untuk perjalanan menuju kesananyapun cukuplah mudah, terutama untuk warga Surabaya atau Malang dan sekitarnya. Transportasi yang disarankan menggunakan kendaraan pribadi, bisa mobil ataupun sepeda motor. Kenapa tidak menggunakan anggutan umum, karena memang selain agak sulit didapat (khususnya menuju kaki gunung), timing juga tidak tepat karena kita berangkat pada tengah malam dimana sudah tidak ada angkutan umum lagi. Kecuali anda berniat menginap terlebih dahulu. Dari arah Surabaya kita menuju Pasuruan via Gempol. Sesampainya di Pasuruan ambil arah jurusan Malang, ke arah jalan yang menghubungkan Pasuruan dengan Purwosari. Sekitar 3-4km selepas pasuruan akan ada pertigaan besar (ada traffic light), dimana terdapat marka besar diatasnya yang menunjukkan jika kekiri adalah menuju Gunung Bromo. Daerah ini disebut warung dowo. Begitu halnya dari arah Malang. Dari Malang kita menuju Purwosari. Dipertigaan Purwosari ini kita ambil arah lurus menuju Pasuruan (dimana yang kekiri adalah arah Pandaan). Dari pertigaan Purwosari ini menuju Warung Dowo menempuh jarak sekitar 15 km.

Dari Warung Dowo, setelah masuk beberapa kilometer, ada pertigaan besar kita ambil arah kanan. Setelah itu kita tidak akan berbelok lagi hingga mencapai desa Tosari. Mulai dari Warung Dowo marka jalan cukuplah jelas, anda tidak perlu takut tersesat walaupun perjalanan dilakukan pada tengah malam. Hanya perlu dicermati, perjalanan dapat membuat perut mual dan kepala pusing, karena memang jalanan menanjak dan berkelok-kelok cukup tajam. Ada yang hampir satu putaran penuh bahkan. Perjalanan akan menghabiskan waktu satu hingga dua jam tergantung ‘style’ menyetir anda dijalanan berkelok-kelok seperti ini. Namun yang jelas jalanan sangat lancar karena memang tengah malam :)

Sesampainya di desa Tosari, anda diwajibkan untuk mengambil keputusan penting, yaitu apakah anda akan lanjut dengan kendaraan pribadi anda ataukah anda menyewa mobil medan atau hardtop. Kenapa demikian, karena memang jalur setelah ini adalah bisa dibilang jalur maut. Turunan dan tanjakan mempunyai kemiringan yang cukup mengerikan, mungkin hingga 50 derajat. Dan itu lebarnya hanya satu seperempat jalur mobil. Artinya jika berpapasan sesama mobil harus ada trik-trik khusus. Kemiringan tersebut ditambah dengan kelokan-kelokan tajam. Sehingga sangat tidak disarankan untuk pengemudi mobil yang tidak berkeahlian. Kecuali memang untuk orang yang tidak sayang dengan mobil dan nyawanya :) Namun untuk pengendara sepeda motor sendiri sepertinya tidak diperlukan keahlian khusus. Hanya saja pastikan sepeda motor anda kuat mendaki kemiringan tersebut. Jenis sewanya sendiri ada dua, sewa supir atau sewa hardtop beserta supirnya. Untuk sewa supir, kendaraan (mobil) yang dipakai tetaplah kendaraan kita, namun supir tersebut menjamin jika ada kerusakan akibat menyetirnya, maka kerusakan akan ditanggung sepenuhnya. Tarifnya tentulah lebih murah dibandingkan sewa hardtop beserta supirnya. Untuk sewa hardtop mereka mematok harga seragam sehingga tidak mungkin untuk ditawar lagi yaitu dengan tarif 300 ribu rupiah. Itu meliputi perjalanan dari Tosari menuju Penanjakan, Penanjakan menuju ke lautan pasir dan Gunung Bromo, hingga kembali lagi ke Tosari.




Perjalanan dari Tosari menuju Penanjakan memakan waktu kurang lebih 30 menit, dengan perjalanan yang lebih menanjak dan berkelok-kelok daripada sebelumnya. Sebelumnya keluar dari desa Tosari kita akan ditarik retribusi masuk masuk. Perorang kurang lebih 5 ribu rupiah (kalau tidak salah). Dan ohya, portal masuk retribusi Bromo ini dibuka pukul 3 pagi. Sehingga jika anda sampai lebih pagi dari itu terpaksa harus menunggu terlebih dahulu. Sesampainya di Penanjakan kita akan disuguhi kios-kios yang tertata rapi yang menjajakan berbagai macam cendera mata. Walaupun waktu masih menunjukkan pukul setengah empat dini hari namun suasananya terang benderang, karena lampu neon yang berpijar milik para pemilik kios yang saling beradu terang untuk menarik pelanggan. Disini kita akan menaiki tangga-tangga sejauh kurang lebih 200 meter hingga mencapai gardu pandang. Digardu pandang inilah kita akan menikmati indahnya pemandangan alam yang dibentangkan oleh yang Maha Kuasa. Lokasi ini memang diatur cukup rapi dengan disediakannya tempat duduk berjajar dan bertingkat serta pagar pembatas untuk memanjakan para penikmat. Dan paling penting adalah berdoalah agar cuaca cukup cerah agar anda dapat menikmati dengan maksimal. Karena sialnya saya dan teman-teman saya ketika kesini cuaca mendung pekat, hingga pukul tujuh pun matahari tidak tampak. Gunung Bromo apalagi. Yang tampak hanya warna putih awan, dan dari kejauhan tampak sedikit gunung semeru yang lagi batuk menyemburkan asapnya.
Setelah dari Penanjakan, kita dapat melanjutkan perjalanan menuju Bromo. Perjalanan kesana dimulai dengan jalanan menurun yang luar biasa mengerikannya, yang memang disinilah tempatnya pengemudi ahli beraksi. Karena memang sebenarnya ini bisa disebut jalanan ‘menuruni tebing’. Setelah adrenalin terpacu, perut terkocok, kepala terbentur kap mobil, kita akan disuguhi keindahan dari lautan pasir (segoro wedi). Seperti telah dijelaskan didepan, disini kita berada diperpaduan antara suasana padang pasir dengan suasana pegunungan. Benar-benar mantab. Jika anda menyewa hardtop (seperti rombongan saya), maka supir hardtop akan menawari anda apakah ingin berfoto-foto atau sekedar menikmati suasana lautan pasir. Tentulah anda harus menjawab ‘iya’ jika tidak ingin kehilangan momen berharga ini. Dan saya beserta teman-teman cukup puas disini (sebelumnya dikecewakan karena tidak bisa melihat pemandangan indah di gardu pandang).
Cukup puas di lautan pasir, agar tidak terlalu siang, kita lanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo. Hardtop hanya boleh masuk hingga areal tertentu yang telah dibatasi disekitar areal pendakian. Dengan tujuan, selain agar tampak rapi juga untuk berbagi rejeki dengan para joki yang menyewakan kudanya untuk dinaiki. Biaya sewa kuda bervariasi dan tergantung tingkat menawar anda, namun untuk orang lokal biasanya dipatok dengan harga 20 ribu rupiah. Dan akan semakin murah jika mendekati tangga pendakian. Kalaupun berjalan juga tidak akan memberatkan jika stamina anda cukup prima. Hingga mecapai kaki tangga, jika anda berjalan akan menghabiskan waktu setengah jam kurang lebih. Kemudian anda bisa menaiki tangga hingga mencapai puncak Gunung Bromo. Disini kita dapat menikmati indahnya kawah Bromo dan juga dapat berfoto dengan ber-background-kan gunung Batok yang ada disebelahnya. Anda bisa juga berkeliling kawah jika hari tidaklah terlalu siang. Karena semakin siang semakin berbahaya berada disekitar kawah. Karena semakin siang uap belerang semakin tidak dapat membumbung keatas sehingga kemungkinan bahaya keracunan akan semakin tinggi.


Rute:

* Surabaya – Gempol – Pasuruan – Warung Dowo : 1,5 jam (perjalanan malam hari)
Malang – Purwodadi – Purwosari – Warung Dowo : 1 jam ( perjalanan malam hari)
* Warung Dowo – Tosari : 1-2 jam (perjalanan malam hari)
* Tosari – Penanjakan : 30 menit
* Penanjakan – Segoro Wedi : 25 menit
* Segoro Wedi – Bromo : 15 menit


Tarif:

* Retribusi masuk areal TNBTS : Rp.5000 per orang
* Sewa hardtop : Rp.300.000 per mobil
* Sewa kuda : Rp.20.000 (nego)


Tips:

* Berkunjunglah pada musim kemarau, jangan musim penghujan, sehingga anda akan mendapatkan momen pemandangan yang sempurna.
* Siapkan pakaian pelindung dingin, seperti kerpus, slayer, syal, sarung tangan, jaket, dan jangan lupa sepatu karena cuaca disini cukup dingin.
* Bawalah juga kacamata untuk pelindung dari debu pasir selama di segoro wedi.
* Jangan berada dikawah Bromo diatas pukul 9 pagi untuk menghindari resiko keracunan.
* Timing yang paling tepat berangkat dari Surabaya atau Malang adalah sekitar pukul 12-1 malam.


* Sumber : http://engineear.net/2008/11/10/bromo-kawah-didalam-kawah/

KATA ORANG AKU LAHIR DARI PERUT IBU


>> Aku lahir dari perut ibu..

>> (Bukan kata orang...memang BENARKAN !!!......)

>>>> Bila dahaga, yang susukan aku.....Ibu

>> Bila lapar, yang menyuapi aku....Ibu

>> Bila sendirian, yang selalu di sampingku....Ibu

>> Kata ibu, perkataan pertama yang aku sebut....Ibu

>> Bila bangun tidur, aku cari....Ibu

>> Bila nangis, orang pertama yang datang ....Ibu

>> Bila ingin bermanja, aku dekati....Ibu

>> Bila ingin bersandar, aku duduk sebelah....Ibu

>> Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya....Ibu

>> Bila nakal, yang memarahi aku....Ibu

>> Bila merajuk, yang membujukku cuma....Ibu

>> Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat marah....Ibu

>> Bila takut, yang menenangkan aku....Ibu

>> Bila ingin peluk, yang aku suka peluk....Ibu

>> Aku selalu teringatkan ....Ibu

>> Bila sedih, aku mesti telepon....Ibu

>> Bila senang, orang pertama aku ingin beritahu.... .Ibu

>> Bila marah.. aku suka meluahkannya pada..Ibu

>> Bila takut, aku selalu panggil... "ibuuuuuuu! "

>> Bila sakit, orang paling risau adalah....ibu

>> Bila aku ingin bepergian, orang paling sibuk juga....Ibu

>> Bila buat masalah, yang lebih dulu memarahi aku....Ibu

>> Bila aku ada masalah, yang paling risau.... Ibu

>> Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ini.. Ibu

>> Yang selalu masak makanan kegemaranku. ...Ibu

>> Kalau pulang ke kampung, yang selalu memberI bekal....Ibu

>> Yang selalu menyimpan dan merapihkan barang-barang aku....Ibu

>> Yang selalu berkirim surat dengan aku...Ibu

>> Yang selalu memuji aku....Ibu

>> Yang selalu menasihati aku....Ibu

>> Bila ingin menikah.. Orang pertama aku datangi dan minta persetujuan..Ibu


>> Disaat Aku ada pasangan hidup sendiri....

>> Bila senang, aku cari.... Pasanganku

>> Bila sedih, aku cari....Ibu

>> Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada....Pasanganku

>> Bila gagal, aku ceritakan pada....Ibu

>> Bila bahagia, aku peluk erat.....Pasanganku

>> Bila berduka, aku peluk erat.....Ibuku

>> Bila ingin berlibur, aku bawa....Pasanganku

>> Bila sibuk, aku antar anak ke rumah....Ibu

>> Bila sambut hari ibu...aku cuma dapat ucapkan "Selamat Hari Ibu"

>> Selalu.. aku ingat Pasanganku.

>> Selalu.. Ibu ingat aku

>> Setiap saat... aku akan telepon Pasanganku

>> Entah kapan... aku ingin telepon Ibu

>> Selalu...aku belikan hadiah untuk Pasanganku

>> Entah kapan... aku ingin belikan hadiah untuk Ibu



>>>> Renungkan:>>
"Kalau kau sudah selesai belajar dan berkerja.... masih ingatkah kau pada>> ibu?
>>>> Tidak banyak yang ibu inginkan... hanya dengan menyapa ibu pun cukuplah".
>> Berderai air mata jika kita mendengarnya. .......
>> Tapi kalau ibu sudah tiada....... ...
>> IBUUUU...RINDU IBU.... RINDU SEKALI....
>> Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya....
>> Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya.....>> Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya.....
>> Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya......
>> Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....
>> Dan akhir sekali berapa banyak yang mendoakan JENAZAH ibunya.....

-Aku Sayang Ibu-

Selasa, 16 November 2010

Gedung Pencakar Langit di Cina Ambruk.... ( RePost..^^ )



Sebuah gedung pencakar langit di Cina Ambruk.
Kenapa gedung pencakar langit ini bisa roboh ?...
(1) Sebuah garasi bawah tanah sedang digali di sisi selatan, hingga kedalaman 4,6 meter.
(2) Tanah digali sedang ditumpuk di sisi utara, ke ketinggian 10 meter.
(3) Bangunan lateral rata mengalami tekanan dari selatan dan utara.
(4) Hal ini mengakibatkan tekanan lateral 3.000 ton, yang lebih besar daripada apa yang tiang bisa mentolerir.



Ketika gedung itu pertama kali dibangun.




Kemudian rencana membuat garasi bawah tanah yang akan digali keluar.




Tanah yang digali itu ditumpuk di sisi lain bangunan, sehingga menimbulkan gaya tekan pada tanah.




Hujan lebat menyebabkan air merembes ke tanah, hal ini membuat kekuatan tanah menurun.





Bangunan mulai bergeser dan tiang beton yang berlubang itu patah
karena tekanan lateral yang tidak rata.





Gedung Roboh





Bangunan yang berdekatan dengannya juga mendapat efek kerusakan.




Berikut ini foto – foto gedung pencakar langit roboh tersebut :




Pondasi Gedung






Tiang Pancang Gedung




Tampak Bawah Gedung




Tiang Pancang Gedung Patah






Gedung Roboh





Tiang Pancang Gedung





Gedung Pencakar Langir Ambruk





Beberapa komentar :

1. Dari photo yg terlihat kok sepertinys tiang pancangnya kurang banyak ya,,,
seperti tidak ada Pile Cap nya.
2. Wah ternyata di China bisa terjadi kegagalan struktur seperti ini yah,,
Drainase Kayaknya kurang dicermati pada saat hujan, seharusnya disebelah kanan diantipasi dengan memasang sistem drainase yang seimbang /kurang lebih dicutting mendekati sama dengan bagian yang sebelah kiri, sehingga Gedung tidak duduk seolah2 didaerah berlumpur… Masak Gedung duduk dilumpur yang tanahnya jadi Labil..karena dikiri terjadi cutting… Guling Dech!!! atau Engineernya pd bobok kali… :D
3. Engineering Hau2. Tiang pancang tidak dapat menahan beban horisontal & beban akibat dari pergeseran titik berat dari gedung.. Struktur bawah tidak sesuai dengan ketinggian gedung.
4. Dari gambar diatas, disimpulkan bahwa mengapa tiang pancang betonnya berdiameter kecil dan kopong dan juga pendek.. ??
dan juga mengapa teras apartement tersebut tidak diberi penyangga juga ?..
karena itu menyebabkan teras apartement tersebut menggantung karena tanahnya terkikis dan menjadi labil, coba kalau ada penyangganya, kemungkinan penyangganya yang patah.
5. Kalo di cermati dari foto2 diatas memang struktur bawah bangunan tersebut tidak aman,. Liat saja tiang pancangnya tdak menyakinkan untuk menahan gaya geser, kedalaman pile cap nya juga kurang dalam, sehingga ambruknya gedung tersebut karena gaya geser tanah.

-Semoga menjadi Pengalaman untuk ke depannya-

Sumber : www.ilmusipil.com